Bercinta Dihutan Pinus Dengan Gadis SMA Cantik


Agen-Poker-Domino-Ceme-dan-Capsa-Susun-Nomor-Satu-di-Indonesia-AGENPOKER.BIZ

SEX NIMAT - Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang remaja bernama Aron. Ketika dia sedang iseng menyusri hutan pinus, dia menemukan gadis yang sedang melamun. Dengan rayuan manisnya Aron-pun bisa menyetubuhi gadis SMA itu di tengah Hutan Pinus. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik cerita dewasa ini.
Hari senin pagi bulan Oktober 2015, saat itu sekitar pukul 08.00, aku merasa suntuk. Untuk menghilangkan rasa suntuk itu aku mempunyai ide untuk pergi ke sebuah wisata hutan cagar alam kecil di dekat kotaku. Sesampainya disana, aku-pun segera memarki motorku di parkiran yang disediakan oleh pengelola cagar alam itu. Setelah memarkir aku mulai masuk kehutan. Saat itu karena bukan hari libur suasana wisata alam itu-pun sepi.
Disana udara terasa sejuk menemani penelusuranku di hutan pinus itu. banyaknya pohon pinus di hutan cagar alam itu, sungguh menghilangkan rasa suntuku. Ditengah perjalananku ketika aku sedang menikmati kesunyian dan kesejukan hutan itu, tiba-tiba aku melihat sesosok gadis manis berjilbab yang sedang duduk sendiri disebuah bangku kayu pada sebuah rumah kayu yang memang disediakan untuk beristirahat oleh pengelola wisata alam itu.
Saat itu aku melihat dari kejauhan, gadis itu mengenakan seragam putih abu-abu. Jelas itu adalah anak SMA yang sedang membolos sekolah. Pada suasana sepi itu, otak-kupun mulai berfikiran kotor, dan sesaat Penisku-pun ereksi. Coba kalian bayangkan deh para pembaca, di hutan yang sesepi itu hanya ada aku dan gadis SMA berjilab yang manis itu, kira-kira apa yang akan terjadi.
Dalam pandanganku dari kejauhan aku-pun berfantasi jika saja aku bisa menikmati Vagina gadis cantik berjilbab itu ditengah hutan yang sunyi dan sejuk ini, pasti sensasi-nya mantap sekali para pembaca. Sesaat setelah aku berfantasi, aku-pun mulai mencoba menghampiri dan menyapa gadis SMA berjilab yang sedang duduk termenun seorang diri,
“ Assalamu’alaikum cantik… ”, ucapku menyapanya dengan nada bicara sedikit keras agar dia kaget.
Saat itu gadis itu-pun sedikit kaget dengan sapa’anku dan dia dengan cepat menoleh kearahku. Terlihat sekali wajahnya cantiknya yang putih, berhidung mancung, mempunyai bibir tipis yang berwarna kemerah mudaan dan ber kacamata minus yang menghiasi wajah cantik-nya itu,
“ Wa’alaikumsalam… Ihhh… Mas ngagetin aja… ”, jawabnya dengan senyum manis-nya.
Terdengar suaranya yang lembut, hal itu menambah gejolak birahiku. Sesaaat otakku berfantasi membayangkan suara desahanya bila saja aku bisa membenamkan Penisku pada kewanitaanya,
“ Hemmm… lagi ngapain ? ”, tanyaku.
Saat itu dengan mencuri-curi pandang aku menatap tubuhnya, terlihat sekal untuk seorang siswi SMA. Pantatnya bulat, tubuhnya padat berisi namun langsing, dengan tinggi semampai. Buah payudara-nya terlihat sedikit mononjol dibalik seragam putih osis lengan panjang dan jilbab putih yang terulur menutupi payudara-nya,
“ Lagi ngelamun. ”, Jawabnya sambil tersenyum manis.
“ Ngelamunin apa ? ”, tanyaku lagi, memancing pembicaraan.
Sambil semakin mendekat hingga disampingnya. Siswi berjilbab itu memandangku seksama seakan menilai, lalu menjelurkan lidahnya padaku, menggoda. Aku tersenyum,
“ Kenalin, Aron”, Ucapku sambil mengulurkan tanganku.
Lalu siswi berjilbab itu tersenyum dan menyambutnya,
“ Chaya”, ucap-nya.
Tangannya yang bersentuhan dengan tanganku terasa sangat halus. “ lagi ngapain disini sendirian ? Bolos yaa… ”, ucapku mengganggunya,
Chaya pun berjilbab itu segera berdiri didepanku,
“ Iya nih… lagi BT di sekolah… ”, ucap-nya sambil menggerutu.
“ Memang kenapa ? Habis putus cinta yah ? ”, tanyaku nakal.
“ Sok tau deh kamu, nggaklah sekarangkan jadwalnya olah raga… guru olah raganya rese… sukanya grepe-grepe… ”, jawab Chaya.
Tangannya sudah dilipat didepan dada, semakin membuat tonjolan buah payudara-nya terlihat. Hatiku semakin tidak karuan,
“ Tapi diam-diam suka kan, hahaha… ”, ucapku menggoda.
“ idiiiih…jijik, tau… ”, jawabnya sambil sok bergidik.
“ eehhh… digrepe-grepe bisa enak lhoo… ”, ucapku terus memancing.
Chaya pun itu hanya tersenyum simpul sambil kembali menjulurkan lidahnya genit,
“ Oh iya Chaya, mau gak, masuk lebih dalem ke hutan ? Ada tempat yang bagus banget deh… ”, ucapku.
Padahal aku berbohong,
“ yang bener ? Ahh, gak mau ah…ntar Chaya mau diapa-apain, lagi… ”, jawabnya, sambil masih tersenyum genit.
“ ga papa deh… ayo ikut… diapa-apain kan ga papa kalo enak. ”, Ucapku seolah bercanda.
Padahal otakku sudah memikirkan banyak jurus untuk mendapatkan tubuh gadis cantik berjilbab itu.
“ iya deh. ”, Jawab Chaya akhirnya, membuat hatiku seolah meloncat saking senangnya.
“ tapi janji gak diapa-apain yah. ”, Jawabnya lagi.
“ gak kok, ntar tak kasih yang enak- enak″ jawabku lagi.


AGEN POKER - Akhirnya kami pun berjalan menyusuri jalan setapak sambil bercakap-cakap dan menikmati keindahan hutan. Beberapa lama, setelah kami berada semakin masuk kedalam hutan, kami menemukan lagi sebuah tempat beristirahat. Sebuah batu besar panjang 2 meter, dengan atap dari daun pinus sekedar menahan jika ada hujan. Chaya berlari kecil menuju tempat itu dan duduk di batu itu,
“ istirahat dulu, capek… ”, kata gadis manis berjilbab itu.
“ oke. ”, Ucapku sambil duduk disampingnya.
“ jadi gak nih, mau yang enak-enak ? ”, ucapku kembali memancing.
“ gak mau ah… emangnya Chaya apaan… ”, ucap-nya sambil pura-pura marah.
Aku semakin medekatkan dudukku pada gadis berjilbab bertubuh sekal itu.
“ yah, kan Chaya cantik… mas jadi gak tahan… ”, bisikku ketelinganya yang masih tertutup jilbab.
Pelan kuraih tangan kanannya yang halus, lalu kuremas dan kubelai. Gadis cantik berjilbab itu menatapku, namun diam saja. Terlihat wajahnya merah karena malu. Segera siswi berjilbab itu menarik tangannya dan memalingkan tubuhnya agak membelakangiku, karena tatapan sayunya bertemu dengan tatapanku. Pelan-pelan kupeluk Chaya dari belakang pelan- pelan.
Gadis cantik berjilbab bertubuh sekal itu sedikit berontak,
“ jangan mas… Chaya gak mau… ”, bisiknya sambil sedikit berontak,
“ Nggak papa Chaya, ntar mas kasih enak… ”, bisikku ke telinganya yang tertutup jilbab.
Kudaratkan ciumanku di pipi kanannya. Chaya masih tegang, mungkin karena tidak pernah dipegang cowok. Apalagi Penisku yang sudah ereksi dibalik celana jeansku dari tadi, menempel di pantatnya karena aku sudah duduk menkangkang. Kugenggam tangan kirinya dengan tangan kananku, tangan kiriku memeluknya, sementara bibirmu mulai menciumi pipi dan telinganya,
“ Oughhh… Sssss… Aghhhh… ”, desah lirihnya.
Aku palingkan wajahnya sehingga aku mudah mencium bibirnya yang mungil, pelan saja dan siswi berjilbab itu mulai menanggapinya. Kupermainkan lidahku dengan lidahnya, sementara kuputar pelan-pelan tubuhnya sampai menghadapku (masih dalam keadaan duduk). Dengan cukup cepat kupeluk mesra dia agar tidak semakin berontak, kedua tanganku mengelus-elus punggungnya dan terkadang kuremas lembut kedua pantatnya.
Pantatnya begitu menggairahkan. padat berisi sampai-sampai ingin rasanya meremas dan menciuminya. Penisku sudah semakin tegang. Pelan- pelan sambil terus kucumbui gadis SMA berjilbab yang sudah pasrah itu, kubuka ritsleting celanaku dan kukeluarkan Penis besarku. Gadis itu seolah tertegun bingung karena tidak tau apa yang harus ia lakukan. Langsung kubimbing tangannya untuk mengelus- elus dan mengurut seluruh bagian Penis.
Terasa nikmat Penisku dibelai dan diurut oleh tangan halus siswi lugu berjilbab itu. Kusandarkan Chaya pelan-pelan didinding kayu gubuk istirahat itu, bibirku semakin bergerilya di seluruh permukaan wajahnya yang cantik,
“ Oughhh… Ssshhh… ”, desahnya semakin membuatku bernafsu.
Dengan bibirku yang tetap aktif, tangan kananku mulai menelusuri badannya, kuelus-elus pundaknya, lalu turun ke dada kanannya, menyusup kebalik jilbabnya, meremas buah dada sekalnya. Kuraba pelan, lalu mulai remasan-remasan kecil, siswi berjilbab itu mulai menggeliat. Buah payudara-nya terasa kenyal dan kencang, semakin kuperlama remasanku, dengan sekali- kali kuraba perutnya.
Tanganku mulai membuka satu- persatu kancing seragam SMA lengan panjangnya, dan menyusup masuk didalam bajunya, mengelus perutnya dan Chaya kegelian. Tanganku yang masih di dalam bajunya, mulai naik kepayudara-nya dan meremas kedua gunung kembarnya, jariku keselipkan pada BH-nya agar menjangkau putingnya untuk kupermainkan,
“ Ssssss… Aghhh… Oughhh… ”, Desah Chaya semakin menjadi.
Karena branya sedikit kencang dan mengganggu aktivitas remasanku, maka tanganku segera melepaskan semua kancing bajunya dan kemudian kait branya kubuka, sehingga longgarlah segel 2 bukit kembar itu. Bajunya kusingkap kesamping, sementara Bh-nya kusingkapkan keatas, menampakkan keindahan payudara-nya, putih mulus, kedua putingnya mencuat mengeras ingin dijilati. Sudah saatnya nih beraksi lidahku.
Kemudiana aku-pun menjilati, kusedot- sedot, kucubit, kupelintir kecil kedua putingnya. Chaya mulai meracau tidak karuan menahan nikmatnya permainan bibirku di kedua payudara-nya. Kubuka baju dan branya sehingga tubuh atasnya hanya tinggal ditutupi jilbab putih membungkus kepalanya yang sengaja tidak kulepaskan. Gairahku semakin membara melihat gadis berjilbab yang lugu terengah- engah keenakan.
Aku merangsang dengan baju yang sudah terbuka memperlihatkan buah payudara-nya yang putih ranum menggunung. Tubuhnya yang putih, dua bukit ranum dengan dua puting mencuat indah, wajahnya memerah, keringat mengalir, ditambah desahan-desahan yang menggairahkan, sungguh pemandangan yang tidak boleh disia-siakan. Kucumbui bibirnya lagi, dengan kedua tanganku yang sudah bebas bergerilya di kedua bongkahan payudara-nya.
Nafas kami menderu menyatu, mendesah. Perlawanan gadis cantik berjilbab tadi sudah tidak terasa lagi. Untunglah hutan itu sepi, sehingga desahan Chaya yang semakin keras tidak membuatku takut ketahuan. Kulepas baju seragamnya dengan sedikit paksaan, kusibakkan jilbabnya sehingga tidak menutupi payudara-nya, lalu Kucumbui dan kujilati badannya, mulai dari pundak, turun ke payudara-nya.
Sengaja kujilati bongkahan payudara-nya berlama- lama tanpa menyentuh putingnya, kupermainkan lidahku disekitar putingnya. Kutempelkan tiba-tiba lidahku ke puting kanannya dan kugetarkan cepat, tangan kiriku mencubit-cubit puting kirinya, Chaya semakin kelojotan menahan geli-geli nikmat. Enak sekali menikmati bukit kembar cewek jilbab. Tangan kananku mulai merayap ke pahanya, yang masih tertutup rok abu- abu panjang.

Agen-Poker-Domino-Ceme-dan-Capsa-Susun-Nomor-Satu-di-Indonesia-AGENPOKER.BIZ

AGEN DOMINO INDONESIA - Saat itu aku raba naik turun, terkadang sengaja menyentuh pangkal pahanya, Terakhir kali, tanganku merayap ke pangkal paha, menyingkapkan rok abu-abu panjangnya keatas sehingga celana dalamnya terlihat. Dengan satu jariku, kugesek-gesek Vagina-nya yang ternyata sudah basah sampai membekas keluar di celana pendeknya. Kedua kaki gadis berkulit putih berjilbab berwajah lugu itu langsung merapat menahan geli.
Tanganku mengelus pahanya dan membukanya, menjalar ke kemaluannya, lalu semua jariku mulai menggosokkan naik turun ke pada area kewanitaan-nya,
“ Sssssss…. udah mas… Oughhh… eummm… enak mas… ”, geliatnya sambil meremas pundakku erat.
Kulumat bibirnya, tanganku mulai menyusup menguak CD-nya, meraba Vagina-nya. Chaya semakin terangsang, dengan desisan pelan serta gelinjang- gelinjang birahi. Tak lama kemudian siswi berjilbab itu mendesis panjang dan melejang-lejang. Ia menggigit bibir bawahnya sambil matanya terkatup erat, lalu Vagina-nya berdenyut- denyut seperti denyutan Penis kalau melepas mani. Chaya lalu menarik nafas panjang.
Basah mengkilap semua jariku, karena mungkin Chaya tidak pernah terasang seperti ini, lalu kujilat sampai kering,
“ Mas jahat, ucap-nya Chaya gak akan diapa-apain… ”, kata siswi berjilbab bertubuh sekal itu sambil memelukku erat.
“ tapi Chaya suka kan… enak kan… ”, ucapku semakin bernafsu.
Sudah saatnya Penisku dipuaskan. Kucium bibirnya lembut, kubimbing lagi tangannya untuk meremas dan mengurut Penisku. Gantian aku yang melenguh dan mendesis, menahan nikmat. Posisiku kini berdiri didepan Chaya, kuturunkan celanaku dan kuminta Chaya untuk terus memijat Penisku,
“ harus di gimanain lagi nih ? ”, tanyanya bingung sambil tetap mengelus-elus batang kejantananku.
Terlihat disekitar ujung Penisku sudah basah mengeluarkan cairan bening karena ereksi dari tadi,
“ Ya diurut-urut naik turun gitu, sambil dijilat seperti menikmati es krim ”, ucapku.
Dimaikan-nya Penisku dengan malu-malu lalu dijilati Penisku, ekspresi wajahnya seperti anak kecil. Chaya pun dengan pelan-pelan mulai memasukkan Penisku ke mulutnya dan,
“ Oughhh… Chaya, jangan kena’in gigi, sakit tau !!! ”, ucapku.
Saat itu dia tertawa sembari tetap mengulum Penisku. Setelah aku menegurnya kemudian dia-pun mulai mengkulum lagi dan kini tersasa lebih enak, walaupun masih amatir,
“ Sssss… Oughhhh… ”, desahku menahan nikmat.
Saat itu Chaya pun terlihat semakin cepat menggerakan maju mundur kepalanya,
“ Mas, ini-nya dijilatin juga nggak ? ”, ucap-nya lagi sembari menyentuh buah zakarku.
“ Iya dong sayang, semuanya deh, tapi jangan sampai kena gigi yah !!! ”, ucapku.
Lalu dijilatilah dan diemutnya zakarku, setiap jengkal kemaluanku tidak luput dari jilatannya, hingga kemaluanku basah kuyup,
“ Aghhhh… Oughhh… Yeahhh… ”, desahku dengan semakin menekan-nekan kepalanya.
Dimasukkannya batangku pelan-pelan ke mulutnya yang mungil sampai menyentuh tenggorokannya, Penisku dikulum-kulum, divariasikan permainan lidahnya dan aku semakin menggeliat. Terkadang siswi berjilbab itu juga menjilati lubang kencingku, diujung kepala Penis, sehingga aku hampir melompat menahan nikmat dan geli yang mendadak. Dilanjutkannya lagi kocokan ke Penisku dengan mulutnya.
Pelan-pelan kubelai kepalanya yang masih terbungkus jilbab dan aku mengikuti permainan lidah Chaya, kugoyangkan pantatku searah. Enak sekali permainan bibir dan lidahnya, Chaya sudah mulai terbiasa dengan kejantanan cowok. Akhirnya, badanku mulai mengejang,
“Chaya, aku mau keluar… Oughhh… Sssshhh… ”, dan sengaja dipercepat kocokanya pada Penisku dengan tangannya. Tidak lama setelah itu,
“ Cruttttttttttt…Cruttt… Cruttt… ”,
akhirnya Sperma-ku berhamburan keluar banyak sekali, sebagian kena wajahnya dan mengotori kacamatanya, dan sebagian lagi meluber di tangan Chaya dan Penisku. Chaya sempat terkejut melihat pemandangan menakjubkan itu,
“ iihh… jijik… apa nih mas… ? ”, ucap-nya sambil mengernyit.
“ ini namanya air mani, Chaya… coba aja enak lho… bisa menghaluskan kulit kalo dilumurin ke wajahmu… ”, ucapku menerangkan.
Dengan sedikit keraguan siswi berjilbab itu pelan-pelan menjilat Sperma-ku yang meluber di Penisku,
“ Asin dan gurih, enak juga ya mas ? ”, ucap-nya sambil menelan semua spermaku sampai habis bersih dan kinclong.
Yang menyembur diwajahnya ia ratakan sehingga wajahnya mengkilap karena air pejuhku. Aku semakin terangsang melihat gadis berjilab melakukan hal itu. Tanpa membuang waktu lagi, aku yang mempunyai stamina dan birahi yang berlipat segera kembali mendorong badannya agar bersandar di dinding kayu gubug itu. Bibirnya yang indah dengan lipgloss itu kulumat dengan penuh birahi. kurasakan siswi berjilbab itu mulai mendesah dan menggeliat menahan birahi.
Kuremas-remas payudara-nya yang sudah menunggu dari tadi untuk dinikmati lagi. Kuraba-raba lagi Vagina si Chaya, pinggangnya menggeliat menahan nikmat sekaligus geli yang demikian hebat sampai pahanya merapat lagi. Kembali kusingkapkan rok abu-abunya ke perutnya, setelah tadi sempat turun lagi, sengaja tidak kupelorotkan CD- nya, karena aku ingin melihat pemandangan indah dulu.
Wow, CD-nya pink tipis berenda dan mungil, sehingga dalam keadaan normal kelihatan jelas bulu-bulunya. Lalu aku berlutut didepan selangkangannya. Kakinya kubuka diiringi desahan tertahan gadis SMA berjilbab berwajah cantik itu. Tangan kirinya menutup mulutnya seakan berusaha menahan nafsu birahi yang tak tertahankan. Tangan kanannya ada dipundakku, namun tidak berusaha menahan ketika aku maju dan mulai menjilati kedua pahanya.
Saat itu kujilati dari bawah sampai ke pangkalnya, lalu kucium aroma lembab dan agak amis dari Vagina-nya yang membuat laki-laki manapun semakin bernafsu. Kujilat sekitar pangkal paha tanpa mengenai Vagina-nya, yang membuat Chaya semakin kelojotan. Kupelorotkan CD-nya pelan-pelan sambil menikmati aroma khas Vagina-nya, lalu kujilat CD bagian dalam yang membungkus kewanitaan-ya.
Sesaat aku terpesona melihat Vagina-nya, bulunya yang tertata rapi tapi pendek-pendek, bibirnya yang gundul mengkilap terlihat jelas dan rapat, di tengah-tengahnya tersembul daging kecil. Vagina yang masih suci ini semakin membuatku bergelora, Penisku mulai berontak lagi minta dipijat Chaya. Mulutku sudah tidak sabaran untuk menikmati sajian paling lezat itu, lidahku mulai bergerilya lagi.


BANDAR CEME INDONESIA - Pertama kujilati bulu-bulu halusnya, rintihan Chaya terdengar lagi. Terbukti titik lemah Chaya ada di Vagina-nya, begitu siswi berjilbab itu menggerakkan pantatnya, dengan antusias lidahku menari bergerak bebas di dalam Vagina-nya yang sempit (masih aman karena selaput dara berada lebih ke dalam). Begitu sampai di klitorisnya (yang sebesar kacang kedelai), langsung kukulum tanpa ampun,
“ Aghhhh… Ssshhh… Oughhh… Mas… enak Mas… Aghhhh… ”, desah Chaya.
Chaya yang masih perawan mendesah sambil menggeleng-geleng kepalanya yang masih terbungkus jilbab menahan serbuan kenikmatan yang menggila dari lidahku. Dengan gerakan halus, kuusap-usap klitorisnya dan siswi berjilbab itu makin kelojotan dan tidak begitu lama terjadi kontraksi di Vagina-nya. Aku tau Chaya akan klimaks-nya lagi, makin kupercepat permainan lidahku.
Sesaat kemudian, sambil tangan kirinya semakin menutup mulutnya semakin erat,gadis berjilbab berseragam abu- abu putih itu menjerit sambil badannya meregang. Mengalirlah dengan deras cairan cintanya itu, tentu saja yang telah kutunggu-tunggu itu. Kujilati semua cairan yang ada sampai Vagina-nya mengkilap bersih, rasanya segar, gurih dan enak sekali. Beberapa saat, kubiarkan Chaya istirahat.
Sambil tersengal-sengal mengatur napas terduduk lemah dibangku panjang digubug itu, bersandar didinding. Aku duduk disebelahnya lalu kupeluk erat dengan mesra, kukecup keningnya, dan kedua pipinya. Sambil memandangku, wajahnya tersenyum malu. Nampak wajahnya merah padam setelah mengalami klimaks-nya, serta malu karena melakukannya denganku.
Aku menduga baru kali ini siswi berjilbab itu merasakan nikmat begitu dasyat, sampai lemas sekujur tubuhnya. Setelah nafasnya mulai normal, kucumbui bibirnya dengan lembut,
“ Nikmat sekali kan Chaya ? Ingin lagi ? Masih kuat kan ? ”, ucapku dengan mencium bibirnya lagi.
Gadis cantik berjilbab itu hanya diam sambil memalingkan wajahnya, namun tidak ada penolakan dari tubuhnya. Kupalingkan lagi wajah cantiknya menghadapku dan kucium rada lama bibirnya dengan lembut. Pelan-pelan aku kembali memosisikan tubuhku dihadapannya. Penisku tepat berada didepan Vagina-nya. Kulepaskan celana dalam seksinya, lalu lambat- lambat kumajukan pinggulku, menggesekan Penisku ke Vagina-nya,
“ Oughhhh… Ssssssshhhh… ”, gadis manis berjilbab itu kembali mendesah bergairah, pasrah kusetubuhi ditengah hutan yang sunyi itu.
Baju seragam SMA nya sudah teronggok dilantai gubug, disamping celana dalamnya. Wajah gadis alim berjilbab itu yang pasrah membuatku nyaris tidak mampu mengendalikan birahiku. Kulumat bibirnya dengan rakus, tanganku bergerak ke bawah dan menggenggam Penisku, semakin intens menggesek-gesekkan Penisku ke Vagina ranumnya, membuat siswi berjilbab itu semakin menggelinjang karena rangsanganku.
Sembari melumat bibirnya, tangan kiriku turun mengusap payudaranya dengan gerakan melingkar di bawahnya menuju ke arah puting lalu menyentil dan memilin pentil gadis cantik berjilbab itu. Kemudian gantian punggungnya kuusap dengan usapan ringan sampai siswi berjilbab itu merasa kegelian,
“ Oughhh… Mas… Ughhhh… geli mas… Nikmat Mas… Aghhh… ”, desahnya.
Tangan kanan gadis berjilbab itu mencengkeram erat pundak kiriku sampai membuat pundakku lecet karena kukunya, sementara secara refleks tangan kirinya mulai ikut meremas-remas buah dada kirinya. Kakinya membuka lebar melingkar dipingganggku. Tatapan gadis berjilbab itu sayu, dikuasai sepenuhnya oleh nafsu birahi. nafasnya memburu. Siswi berjilbab itu memejamkan matanya.
Desahan dam rintihannya semakin keras ketika kucumbui kening, pipi dan kujilat dan kugigiti daun telinganya dari luar jilbabnya,
“ Chaya, mas akan kasih kenikmatan yang luar biasa buat kamu, tapi awalnya bakal sakit sedikit, tapi kalau udah terbiasa pasti enak nanti enak… ”,ucapku menenangkan gadis manis berjilbab lugu itu yang akan kurenggut keperawanannya.
“ Iya mas, pelan-pelan yah mas… Chaya takut… ”, desahnya, namun tanpa penolakan karena sudah pasrah.
Dengan birahi yang sudah di ubun- ubun, aku mengangkat sedikit pantat Chaya, untuk memberi posisi nyaman pada persetubuhan ini. Kupegangi kedua belah pahanya dan semakin kubuka kakinya lebar-lebar. Terlihatlah belahan Vagina-nya agak kehitaman dengan bagian dalam yang kemerahan, dihiasi rambut tipis,
“ Aghhhh… ”, Chaya melenguh panjang, badannya goyang kekanan kekiri, kuberikan rangsangan tambahan.
Kujilati pusar dan perutnya, lalu ke paha dan betisnya. Kugigit dekat pangkal pahanya sampai memberkas merah,
“ Mass… Kamu… Oughh… sudah… Chaya nggak tahan… ”, ucapnya lagi.
Saat itu kutatap wajahnya dengan tatapan menenangkan. Matanya sayu pasrah. Ia menggigit bibir bawahnya berusaha menahan birahi dan mempersiapkan diri pada rasa sakit yang kukatakan akan dirasakannya. Susah payah kumasukkan Penisku yang sudah keras dan besar ke Vagina-nya yang becek, dan,
“ Zlebbbbbbbbb… Aghhhhhh…. ”, desahku.
Aku mulai memasukan Penisku ke liang Vagina-nya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan Penisku ke liang Vagina gadis manis berjilbab itu saking rapatnya. Chaya berteriak,
“ Aowwwwww… sakiiittt mas… Ssssshhhh… ”, ucapnya kesakitan.
Saat itu aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju- mundur dengan pelan-pelan. Gadis berjilbab bertubuh sekal itu membalas dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap Vagina-nya yang sangat nikmat itu,
“ Aowww… Aghhhh… sakit mas… ”, ucap Chaya lagi.
Saat itu aku mulai mempercepatkan gerakan maju- mundurku, dan Chaya pun berteriak,
“ Aghhhhhhhhhh… ”,
Kemudian aku mengeluarkan Penisku dari Vagina-nya dan langsung keluarlah darah segar mengalir dari Vagina Chaya turun ke pahanya, dan membasahi bangku tempat kami bersenggama. Setelah beristirahat beberapa helaan nafas, kembali kutekan pantatku perlahan dan dengan pelan dan teknik maju mundur yang membuat Chaya semakin kelojotan, akhirnya masuklah semua Penisku ke dalam Vagina sempit legit gadis SMA berjilbab itu,
“ Aghhhh… Mas… sakit, sakit tapi enak mas… Aghhh… lagi mas… ”, gadis berjilbab berparas cantik dan lugu itu meracau dan mendesah mulai keenakan.
Vagina-nya mulai terbiasa dihujam Penisku. Chaya menaikan pantatnya dan aku menekan lagi pelan-pelan, terus berlangsung beberapa lama, kian lama kian cepat,
“ Aow… Ssss… Aghhh… Chaya mau enak lagi mas… ”, racau Chaya.
Saat itu aku semakin kencang menggenjot Vagina-nya dengan Penisku. Siswi berjilbab itu diam sejenak sambil memegang lenganku,
“ Sudah keluar lagi Chaya? ”, tanyaku.
“ Sebentar lagi Mas… Aghhh… ”, jawab Chaya.
Secara tiba-tiba kugerakkan pantatku maju mundur agak memutar dengan cepat, batangku terasa mau patah. Chaya kelojotan sambil melejang-lejang nikmat. Chaya meremas-remas payudaranya dan menggigit jarinya sendiri dan matanya terpejam. Jepitan kaki di pinggangku menguat. Dinding Vagina gadis cantik berjilbab itu terasa menebal sehingga lubangnya menjadi lebih sempit. Siswi berjilbab itu memelukku dan mengulum bibirku,
Saat itu aku benamkan Penisku dalam-dalam dan kurasakan denyutan di dinding Vagina serta dasar rahimnya. Penisku terasa disiram cairan yang hangat. Kutekan tubuhnya didinding gubug dengan tubuhku. siswi berjilbab itu masih terus mengejang dan menggelinjang menikmati klimaks-nya. Kubiarkan Penisku terendam dalam cairan Vagina-nya. siswi berjilbab itu mendesah dan merintih penuh kenikmatan.
Kami diam sejenak. Kuberikan kesempatan untuknya beristirahat dan mengatur nafasnya. Matanya masih tertutup. Sejenak kurangsang Vagina-nya dengan gerakan pada otot kemaluanku. siswi berjilbab itu mendesah dan membuka matanya. Dikalungkannya kedua tangannya pada leherku,
“ Chaya, sekarang giliran mas yaa… ”, ucapku berbisik.
Saat itu Chaya tidak menjawab dengan hanya mengangguk saja. Masih tersisa klimaks-nya, dengan tubuh yang masih mengejang. Kugerakkan lagi pantatku maju mundur dan memutar. Perlahan-lahan dan semakin lama semakin cepat. Kurasakan Vagina-nya lebih becek dari semula, namun aku tidak mau menghentikan permainan untuk mengeringkannya. Gesekan kulit Penis dengan dinding Vagina gadis manis berjilbab itu masih terasa nikmat.
Gairah Chaya pun kini mulai bangkit lagi. Iapun mengimbangi gerakanku perlahan-lahan. Setelah beberapa saat kemudian gerakannyapun juga semakin cepat. Kutarik pantatku sampai tinggal kepala Penisku saja yang menyentuh bibir Vagina-nya, dengan gerakan cepat dan bertenaga kuhempaskan lagi ke bawah. Badan siswi cantik berjilbab itu terguncang. Kurapatkan pahanya, kemudian kakiku menjepit kedua kakinya.
Aku menurunkan tempo permainan sambil beristirahat sejenak. Sesaat kemudian kukembalikan pada tempo semula. Aku hanya menarik turunkan Penisku sampai setengahnya saja. Jepitan Vagina siswi cantik berjilbab itu lebih terasa. Kurasakan aliran darah di Penisku semakin cepat,
“ Chaya, Aku mau keluar… Aghhh… ”, ucapku.
“ jangan keluarin dulu Mas, kita barengan ya Mas keluarinya… Aghhhh… ”, pintanya.
Kukangkangkan kaki siswi cantik berjilbab itu kembali. Kedua betisnya kujepit di ketiakku. Dalam posisi demikian maka Vagina-nya terbuka lebar sekali,
“ Mas… Oughhh…”, ucap Chaya dengan tubuhnya mengejang.
“ Chaya, aku juga mau keluar… Oughhh… ”, ucapku.
Saat itu kurasakan cairan Vagina Chaya bertambah banyak, sementara itu ujung Penisku berdenyut denyut. Tubuhnya bergerak seperti kuda Sumbawa yang melonjak-lonjak liar,
“ Chaya… Oughhh… aku mau keluar Chaya… Aghhhh… ”, ucapku menjelang klimaks.
Tidak lama kemudian kurasakan denyutan kencang di batang kejantananku dan,
“ Cruuutttt… Cruttt… Cruttt… ”,
Pada akirnya aku-pun menyemburkan spermaku di dalam liang senggama-nya, saking banyaknya spermaku, sampai-samapai spermaku tertumpah keluar dari liang senggama-nya. Pada akhirnya Chaya pun mendapatkan klimaks-nya setelah berusaha sesaat sebelum Penisku berhenti menyeburkan sperma-nya. Saat itu aku benamkan dalam-dalam Penisku, denyu demi denyutan pada otot-otot alat kelamin kami saling memberikan kenikmatan yang luar biasa.
Setelah puas menikmati sisa-sisa klimaks kami, kami berpelukan dengan badan bersimbah keringat. Jilbab Chaya basah karena keringat kami berdua. Sungguh nikmat bercinta dengan gadis yang masih Virgin. Singkat cerita setelah beristirahat beberapa saat, kami-pun segera membenahi pakaian kami, kemudian kami-pun segera keluar dari hutan. Sebelum kami berpisah kukecup mesra kening dan bibir-nya dan tidak lupa aku meminta dia agar minum pil anti hamil yang selalu aku bawa didompetku.
Pada saat itu aku juga memberinya 5 lembar seratus ribuan untuknya, kemudian kuantarkan dia kembali kerumahnya. Sesampainya dirumahnya sebelum aku pergi aku-pun meminta nomer Handphone-nya agar kami bisa berkomunikasi dan bisa merasakan kenikmatan persetubuhan lagi. Sejak saat itu kamipun sering bertemu dan bersetubuh hingga saat ini. Selesai.



========================================================================




Apakah anda sudah memiliki user ID untuk bermain Poker ? Jika belum segera hubungi Customer Service Online kami di WWW.AGENPOKER.BIZ dan Customer Service 24 jam kami akan melayani anda dengan ramah mengenai proses registrasi dan deposit.

Agenpoker.Biz Merupakan Solusi Judi Poker Online Terbaik Dalam Permainan Poker

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.