ML Dengan Teman Wanita Keturunan Yang Cantik


Agen-Poker-Domino-Ceme-dan-Capsa-Susun-Nomor-Satu-di-Indonesia-AGENPOKER.BIZ

SEX NIMAT - Ini berawal ketika Ernes, wanita cakep temenku di datengi adik kostnya.
mbak, mau kubantu ? suara Ratih terdengar saat masuk ke kamar kostku.
Walah ya jangan repot-repot, ini kan cuma ngebongkar titipan orang,sahutku.
Sambil mengeluarkan macam-macam kripik dari dalam kardus-kardus besar yang baru datang.
kubantuin makan, maksudku,sambung Ratih cekikikan.
Sambil tersenyum aku mengeluarkan juga pakaian yang terlipat rapi dari kardus-kardus itu juga. Ratih tidak bisa diam melihatku mengeluarkan isi paket dari kardus. Kubiarkan sesaat Ratih ikut mengatur memisahkan makanan kering, keripik, pakaian dan buku-biku. Aku teringat sesuatu, tapi terlambat…
Eih ?!? – Ratih memperhatikan tiga dvd di tangannya.
Movie porno koleksiku ketahuan!!
Ratih berdiri menghindar saat kucoba merebut dari tangannya. Ratih malah naik ke tempat tidurku, bersandar dan membolak balik gambar di covernya. Biarlah, kupikir Ratih juga sudah dewasa. Baru 2 semester berjalan sekolah menengahnya, Ratih sudah termasuk dewasa menurutku. Jika ternyata belum melihat hal-hal seperti itu .. ya berarti masih lugu dan poloslah dia.
mbak Ernes punya film begini ? pinjem ya mbak ,katanya bangkit dari tempat tidurku langsung berjalan cepat ke pintu.
hati2 menyimpannya,seruku sambil melanjutkan unpacking isi kardusku.
Lama juga memilah isi kardus dan menatanya ke lemari, meja dan kulkas kecilku. Setelah semuanya rapi, kuambil kaos longgar dan celana pendek, handuk serta perlengkapan mandiku. Setelah mandi aku keluar kamar mandi, berjalan terus keluar kamarku sambil mengeringkan rambutku dengan handuk. Beberapa langkah setelah di depan kamar Ratih, kuketuk pintunya.
Dengan lilitan handuk membungkus pinggang hingga pahanya, Ratih membukakan pintu dan langsung menarik tanganku masuk ke dalam kamarnya. Dikuncinya pintu dan kembali memegang tanganku, menarikku ke depan tvnya. Seperti perkiraanku, Ratih masih melihat dvdku tadi.
Masih tertayang seorang pria kulit gelap telanjang dan dua gadis asia setengah telanjang sedang beraksi di ruang kantor. Pria itu berlutut di depan gadis si rambut panjang yang duduk di kursi dengan paha terbuka lebar, kaki yang satu di atas meja.
Dengan cepat pria itu menggoyang pantatnya maju mundur sementara si rambut panjang mencengkeram tangannya ke atas, memegang sandaran kursi di belakang kepalanya sambil berteriak seperti kesakitan. Branya telah terbuka menggantung di tangan kirinya. Buah di dadanya bergoyang seirama dengan kayuhan pantat si pria.
Yang rambut pendek berusia belasan tahun terbaring di meja, dengan rok seragam sekolahnya telah tersingkap ke atas. Pahanya terbuka lebar, kakinya diatas meja, sementara kepala pria itu mencium dan menjilat pangkal paha gadis itu. Tangannya pun ikut bermain di sana.
Ratih diam saja saat kuberjalan ke kulkasnya, membuka dan mengambil setangkai anggur. Kututup kulkas dan memutar tubuhku menghadap tempat tidur, memperhatikan Ratih. Ia tak berkedip melihat tv, duduk di tepi tempat tidur, kaki kirinya di atas kaki kanannya, terlihat sedikit bergoyang. Terlihat pantatnya juga sedikit bergoyang memutar.
Ratih hanyut dengan tontonannya. Sambil tersenyum aku duduk di selahnya sekarang. Kuperhatikan dadanya naik turun agak cepat. Kubiarkan Ratih menonton movie itu sampai si pria berdiri dan menghadap meja, ke arah gadis sekolah rambut pendek itu. Pria itu mulai menggoyang pantanya lagi maju mundur di tengah pangkal paha yang terbuka lebar di atas meja.
Sekarang kuganti cemilanku dengan minuman ringan dari kulkasnya. Belum habis minumanku, pria itu telah berteriak, memegang batang kemaluannya yang mengeluarkan cairan putih memenuhi wajah gadis itu.


AGEN POKER - Kuperhatikan Ratih, duduk tegak, tangannya menopang tubuhnya di tempat tidur. Kakinya sedikit terbuka pahanya. Sekarang!! Dengan cepat kuraih handuk yang melilit bawah tubuhnya, kutarik lepas menyingkap bawah tubuhnya yang sekarang terlihat jelas. Ratih tidak mengenakan apa-apa. Ia terkejut.
Eih!! mbak Ernes!!
Tangannya bergerak menutup pangkal pahanya. Saat akan berdiri, kutahan tangannya, sambil terseyum aku berkata
jangan ributlah, toh punya kita sama,suaraku menenangkannya.
Ratih mulai tersenym dan kembali duduk tenang.
tapi punyaku bulunya jarang mbak, masih halus,tangannya membelah menyisir rambut bawahnya perlahan.
kalau punyaku sudah banyak keluar, tapi sering kucukur. enak kalau mulai tumbuh lagi, geli-geli gimana gitu.
Aku berdiri sekarang menghadap Ratih. Dengan santai kuturunkan sedikit calana pendekku, terlihat jelas Ratih memperhatikan milikku. Lalu ia membandingkannya sebentar dengan miliknya.
ah mbak Ernes sudah dewasa, dada mbak sudah bagus bentuknya.
kalau dadaku cuma segini,Ratih kemudian mengangkat baju atasnya, terlihat bra cup nya yang agak kedodoran.
Kutarik ke atas kaosku, kulepaskan sekarang lewat kepala. Setelah meletakkan kaosku di atas tempat tidur, kupegang bagian bawah kedua buah dadaku, sedikit kuremas dan sedikit kuangkat ke atas, sedang kucoba kutontonkan pada Ratih.
punya mbak Ernes bagus. mungkin paling bagus diantara anak-anak kost sini,katanya pelan.
besar, maksudmu ? jawabku tertawa geli.
lalu kuputar bagian belakangku menghadap cermin, menurunkan lebih ke bawah celana pendekku.
semoga pantatku juga indah ya,komentarku.
padat mbak, apa yang itu disebut bahenol ? tanya Ratih.
hihihi..tak tahan ku tertawa geli dengan komntarnya. senang juga mendengarnya.
Aku menungging sekarang, memperlihatkan dengan jelas kedua lubangnya di cermin. Ratih duduk bergeser, ikut memperhatikan apa yang tampak di cermin. Kutarik celanaku ke atas sekarang, lalu kududuk lagi disebelahnya.
punyamu sudah basah ? tanyaku.
apanya mbak?
ya yang di bawah pusarmu, terasa basah gak?
enggak tau,jawab Ratih.
Ia kini bergerak mundur sedikit di tempat tidur. Lututnya diangkat ke atas, kedua kakinya di atas dipan sekarang, pahanya dibuka lebar-lebar, mempertontonkan pangkal pahanya. Kedua tangannya membantu membukanya hingga kini terkuak. Kulit dalamnya yang merah muda sekarang terlihat jelas, agak berlendir.
sudah pingin pipis ? tanyaku lagi.
tadi pingin sih, tapi bukan pingin pipis rasanya. enggak tau gimana gitu,jelas Ratih.
tapi sudah basah kan?
Kuambil handuk dan mengusap pangkal pahanya. Ratih diam saja. Kupijit perlahan sekarang.
sudah mencoba memasukan ke lubangnya ?tanyaku lagi perlahan.
apaan ? apa maksud mbak Ernes?tanyanya.
mungkin jarimu kau masukan?
tadi memang pingin memegangnya, terasa enak terus keterusan memegangnya,jelasnya.
makanya kulepaskan celanaku biar enak mengusapnya,jelasnya lagi.
Terlihat pantat Ratih mulai sedikit bergoyang-goyang. Aku tidak menghentikan usapan dan pijitanku.
enak diusap ? tanyaku lagi.
tadinya sih,jelas Ratih.
kalau sekarang ?
Ratih diam, mencoba menikmati usapanku di bawah perutnya. Kugeser dudukku sekarang, mendekat. kubelai rambutnya, kusisir perlahan. sesekali kuusap juga telinganya. Ratih diam, menatapku.
Sekarang tanganku tanpa handuk membelai pangkal paha Ratih, bagian sensitif wanitanya, perlahan naik turun, sesekali membuka lipatannya menyentuh tonjolan kecil di dalamnya. Ratih memejamkan mata. nafasnya mulai terdengar jelas berirama agak cepat. Kakinya kubuka lebar-lebar, dengan tangan kiriku kupercepat usapan di pangkal paha Ratih.
hsss … mbaaak...Ratih mendesis, merebahkan tubuhnya di tempat tidur sekarang.
Kugerakkan tangan kananku ke arah dadanya sekarang. Perlahan kuangkat cup penutup buah di dadanya. kuusap-usap ujung kecil di buah dadanya.
hmmm … hssss...Ratih bersuara tak jelas.
Tangannya memegang tanganku yang di dadanya. Hanya memegang. Aku sekarang meremas buah di dada Ratih yang masih ranum itu. Tangan kiriku kupercepat mengusap pangkal pahanya. Ratih mulai melepaskan nafasnya pendek berirama cepat sambil bersuara...haah!! haah!! haah!!
Kupercepat tangan kiriku mengusap daging kecil di celah-celah pengkal paha Ratih. Perlahan jari tengahku mengusap sekeliling lubang kecil di bawahnya. Sesekali mencoba masuk...mbaak!! Haah!! Haah!! mbak Ernessss!! haah!!
Dengan ibu jari tangan kiriku aku kini mengusap daging kecilnya, sementara jari tengahku mencoba masuk ke lubang bawahnya. semakin cepat gerakanku, Ratih kini bergoyang pantatnya. Terus bergoyang mengikuti iramaku.

Agen-Poker-Domino-Ceme-dan-Capsa-Susun-Nomor-Satu-di-Indonesia-AGENPOKER.BIZ

AGEN DOMINO INDONESIA - Telah masuk setengah jari tengahku di dalam pangkal paha Ratih. Mulai basah jariku itu, tapi tetap tertahan tak bisa masuk lebih jauh. Dengan jangkauan sedikit masuk ke dalam itulah aku menggerakkannya keluar masuk. Semakin cepat, cepat, lebih cepat, kutambah kecepatannya …mbaaaak Ernesssss !!Ratih menyebut namaku dengan menjerit kecil.
Tubuhnya bergetar. Bukan bergoyang seperti tadi, tapi bergetar, mengejang, otot pangkal pahanya menegang, tangan keduanya menangkap tanganku yang bergerak cepat di bagian bawah tubuhnya. Kemudian diam tak bergerak, kecuali nafasnya naik turun seperti berlari kecil. Tanganku sudah diam sekarang.
basah ya ? aku ngompol ya ? tadi seperti pipis rasanya …
Kuambil handukku tadi, kuusap lagi ke bagian penting Ratih itu.
enak Ratih?!?
hmmm … gimana ya rasanya … jawabnya masih telentang.
punyaku juga sedikit basah lho.
Ratih bangkit, duduk sekarang. menatapku lalu memperhatikan bawah pusarku.
terus aku musti gimana ? tanyanya.
coba kau ganti dan putar film dvdku. yang India ya ?
Aku beranjak dari tempat tidur ke meja rias Ratih. Ratih dengan cepat mengganti dvd dengan film yang kumaksud. Kuraih sisir sikat Ratih yang dari karet lunak, kududuk lagi di dipan. kuraih remote dvd, dan kupilih scene yang paling tengah.
Langsung tampil seorang pemuda keturunan India yang telah telanjang bulat, mengikat wanita berdarah India juga yang kini telanjang bagian bawah tubuhnya. Wanita berambut pendek seperti lelaki itu menangis di tepi tempat tidur, kedua tangannya terikat di satu sudut atas tempat tidur.
Kugesekkan pangkal sisir sikat Ratih pada pangkal pahaku berulang-ulang. Ratih yang memperhatikan kegiatanku juga mulai duduk sambil sesekali melihat film itu. Aku ikut merasakan nikmatku saat pemuda itu memasukan tongkat kehidupan di bawah pusarnya dengan paksa ke gadis yang terikat itu.
Bersaamaan itu juga masuklah pangkal pegangan sisir sikat Ratih ke dalam lubang bawahku. Terasa sesak lubangku dipenuhi pangkal sisir itu yang semakin masuk, semakin lebar pangkal sisir itu.
AArhhhhh!! aku merasakan nikmat saat kutarik dan kumasukan lagi berulang-ulang.
Ratih di sebelahku mulai mengusap bawah perutnya juga, mengikuti iramaku. Ratih duduk terbuka lebar lagi sambil memperhatikanku dan tv bergantian. Nikmat yang kurasakan menambah sensasi kami berdua saat wanita di tv mulai berteriak-teriak menangis menjerit-jerit. Sisir itu telah cepat keluar masuk membantuku mencapai nikmat yang kucari. Ratih mulai mengerakkan jemarinya ikut-ikut memasuki lubangnya sendiri.
Tambah cepat nafasku saat melihat Ratih mulai bergoyang menikmati usahanya. Wanita di tv terlihat megejang, sementara pemuda itu menghentikan kegiatannya tuk berganti posisi, menduduki paha wanita itu dan mencoba memasuki lubangnya dengan pusaka miliknya.
haaah!! mbaaak!!Ratih merintih, saat tanganku ikut meremas dadanya.
Aku bergerak cepat, menggeser dudukku mendekati Ratih.
haah!! bantuin Ratih!! haah...seruku
Kudekati tangan Ratih yang menyangga tubuhnya, kuraih dan kuarahkan ke sisirnya sendiri yang keluar masuk di lubang kenikmatanku. Ratih yang sekarang ikut memegang sisir itu, melai mengikuti irama tanganku.
haah!! haah!! yang cepat!!
Sekarang kubiarkan Ratih sendiri yang melakukannya. Kubuka pangkal pahaku lebar-lebar menghadapnya, kuangkat sedikit lubangku, kini Ratih mulai mempercepat tusukannya.
HAAAAHHH!! suaraku keluar saat tanganku bergerak,mengusap dan menekan daging kecil di dalam lipatan bawah tubuhku. Ratih tetap menusukku dengan irama yang kurasa bertambah lama bertambah cepat. Nikmat dan sensasi yang luar biasa, terbawa suara di tv yang nyaring.
Benar-benar terasa penuh lubangku saat Ratih membenamkannya, dan terasa nikmat sensasinya saat Ratih menarik dan membenamkannya lagi dengan cepat. Tak kuasa aku menahan getaran dan kejangnya otot di seluruh tubuhku saat puncak nikmat yang kucoba raih itu datang …
AAAAAAAAAAAARRRRGGGHHHH !!!!
Betul-betul serasa mengeluarkan kepuasan yang tiada tara melalui bawah tubuhku … Kubiarkan Ratih menusuk lubangku beberapa kali, lalu kutahan dengan kedua tangannku mencoba menghentikannya. Tangan Ratih yang satu masih menusukkan jemarinya ke lubang miliknya dengan cepat sekali. Ia terlihat ingin juga menikmati puncak permainannya. Tak beberapa lama sebelum sempat kubantu …
hah!! hah!! HAHH!! HHAAAA!! HAAARRGHHH!!! MBAAAAAAAAKKKK!!!
tubuhnya menegang, bergetar sesaat, perutnya naik turun cepat, kemudian merangkulku. Kami berbaring sekaarang, aku tertindih tubuhnya yang penuh keringat. Masih merangkulku dan menyandarkan kepalanya, terdiam tak bergerak. Bebearpa saat kemudian Ratih sesenggukan menangis …huhuuu...berbisik ia dalam tangisnya,aku sudah tidak perawan lagi ya? Huuu huuu …
Kuangkat tanganya yang dipakainya sendiri, kuperhatikan ada lendir membasahinya dan sedikit merah …
entahlah Ratih, aku tidak yakin itu darahmu, tetapi tenang sajalah, kau sudah memdapat apa yang kau cari tadi,bisiku perlahan …
Setelah beberapa lama kami berpelukan, aku mulai meninggalkannya di tempat tidur, merapikan celanaku dan mengenakan kaosku. Kuambil handukku, dan bergerak keluar kamarnya, masuk lagi ke kamarku tuk mandi lagi.
Begitu deh mas cerita nya,berbisik Ernes perlahan.
Lu gila ya Ernes, cerita detail begitu ke gue ? tanyaku perlahan sambil tersenyum.
Lah, kan mas sendiri yang ingin dengar cerita nya.
Iya, tapi aku sekarang kan bingung mau ke mana. Pelabuhanku sekarang sedang ke Manado, yang lain di Singapore dengan bossnya. Yang lain sedang terbang dengan flight maskapainya. Kemana kapal selamku musti berlabuh? Ah dasar kau sukanya bikin pusing,kutatap matanya.
Kusandarkan badanku ke kursi, kutarik kedua tanganku menopang kepalaku. Ernes menggeser kursinya, dari hadapanku tadi, sekarang kursi yang beroda itu telah berada di sebelahku. Sambil mendekatkan wajahnya ia tersenyum sambil berbicara perlahan :
asyik kan cerita nya ?
Untung gak ada yang dengar cerita mu tadi,kataku sambil memperhatikan kiri kanan.
Hari Sabtu begini, kantor ini biasanya sepi mas. Jarang ada yang lembur sampai sore begini.
Kalau bukan karena menemani mas membackup data akuntasi perusahaan ini tiap hari Sabtu, aku juga gak bakal ke sini mas.
Lah, bukannya tiap minggu kamu ke sini ngeberesin pembukuan ?
hiyo hiyo. terserah deh mas. tapi sekarang pokoknya sepi. tenang aja. office boy kan sekarang doyan maen facebook mas.
mas aja yang freelance di sini tidak memperhatikan. mas cuma hari-hari tertentu sih datang ke kantor kami.


BANDAR CEME INDONESIA - Kulirik Ernes sekarang. Ia masih memajukan tubuhnya ke arahku. Terlihat bibir merah mudanya yang basah, kemeja atasnya yang ketat sekarang memperlihatkan belahan dadanya yang indah. Matanya menatapku tak berkedip. Ernes memperhatikan mataku melirik dadanya, turun ke paha seakan menelanjangi tubuhnya.
Kuturunkan tanganku sekarang, dengan jarak dekat begini kuraih rambut di atas telinganya. Kusisir pelahan kebelakng. Ernes bergerak mendekat, meletakakan tangannya dipahaku. Segera kutarik kepala Ernes, kucium bibirnya, kuhisap dalam-dalam, lidahku juga mencoba melumat rongga mulutnya. Kuhentikan ciumanku, terlihat mata Ernes terpejam dan sedikit terbuka mulutnya.
Di mana ruang meetingmu ? kubertanya sambil mengajak Ernes berdiri, menarik tangannya.
Ernes berjalan cepat ke arah ujung ruangan yang luas ini. Kulewati lorong kerja disekitar meja kerja karyawan kantor ini. Di salah satu meja yang komputernya menyala terlihat pemuda yang sedang mengetik di keyboard, berinteraksi dengan monitornya yang menampilkan facebook. Office boy sedang sibuk sendirian sekarang.
Pintu paling ujung telah terbuka, dan Ernes menahannya menungguku masuk. Setelah melewatinya, terdengar pintu tertutup perlahan dan kudengar suara kunci diputar. Sekarang ku berdiri menghadap meja besar di ruangan kecil ini. Terlihat Ernes bergerak cepat menutup gorden jendela di dua sisi ruangan ini. Meskipun siang, terasa remang cahaya yang masuk sekarang.
Ernes berjalan ke arahku, memutari meja sekarang. Tangannya bergerak melepaskan kancing baju atasnya. Sesampai di depanku Ernes hanya mengenakan bra, memperlihatkan buah di dadanya yang besar dan indah tertopang bra gelapnya. Ia kini duduk di atas meja menghadapku.
tangannya kebelakang sesaat, kemudian terlihat rok bawahnya mulai longgar pinggangnya. Sambil mendekat, kubuka resleting celanaku jeansku. Kuraih kedua tangannya dan kutarik menyuruhnya turun meja. Rok bawahnya sekarang terlepas saat Ernes berdiri menghadapku.
Kuraih kursi dan kuajak dia berlutu sementara aku duduk di kursi itu. Kuhadapkan kursi ke arahnya, kuperlebar ruang resletingku dengan menarik sampai ujung bawah, lalu kuturunkan celana dalamku. Kuraih pusakaku yang setengah berdenyut itu. Batang pusakaku kini telah menjulang keluar diantara delah resleting.
hmmm...Suara Ernes terdengar, saat meraihnya.
Geli dan nikmat langsung mengalir dalam aliran darahku saat Ernes mulai memasukan dalam mulutnya. Kepalanya mulai maju mundur, dan tangannya mulai melepaskan kaitan ikat pinggangku. Dibukanya kancing atasnya dan kini dengan sedikit membungkuk Ernes sekarang telah menaik turunkan kepalanya, menelan ujung pusakaku sampai terasa sangat geli sekarang. Kusandarkan tubuhku, dan kuraih kepala Ernes.
oowwhh...tambah geli aku sekarang, saat mulutnya menjepit pusakaku sambil naik turun.
Kubiarkan ia memijit pangkalnya sekarang. Perlahan ia mulai mengurutnya ke atas dan menekannya ke bawah. Lalu bertambah cepat. Dan sekarang lebih cepat lagi. Sungguh nikmat yang terkira di gedung ini kurasakan.
iihh...aku terkejut.
Rasa sensasi nikmatku bertambah saat Ernes menghisapnya. Terasa beberapa detik cepat berlalu, berlomba dengan gerakan Ernes. Segera kulepas kekangan yang kutahan semenjak mendengar cerita Ernes dari tadi. Ujung nikmatku telah sampai.
Kubenamkan kepala Ernes ke pangkuanku, tak kulepas saat kusemburkan energi di bawah pusarku. Ernes memejamkan mata saat menghisap semua energiku, menelannya dan menyapu sisanya dengan lidahnya. Bukan main … ada kenangan baru aku di hari Sabtu ini.
enak mas ? Tanya Ernes sambil mengusap mulutnya.
sebentar ya,Ernes berdiri, ke arah lemari kecil.
Dituangnya air di gelas dan meminumnya satu dua teguk. Kemudian disodorkan ke arahku. Kusambut. Kuraih pergelangan tangannya yang memegang gelas. Aku berdiri dan memutar tubuhku sambil menarik Ernes untuk duduk di kursiku tadi.
Ernes meletakkan gelasnya di meja, dan langsung memegang kepalaku yang sudah menyeruduk masuk ke pangkal pahanya. Celana dalam hitamnya telah kutekan dengan wajahku menusukan hidungku ketengah-tengahnya. Tercium wangi kainnya. Kugosok-gosokkan mukaku ke situ. Berputar putar, naik turun, kiri kanan....huaaahh … massss...
Perlahan tanganku ke pinggulnya, menarik ke bawah kain celaan dalamnya. kuturnkan sampai mata kaki. Ernes menggerakan sendiri kakinya hingga terlepas kain itu. Saat kuangkat kepalaku menatapnya, terlihat buah di dada Ernes mulai menarik keinginanku meremasnya. Kubuka bra hitamnya. Kuremas-remas keduanya. Ernes mendesah.
Kuputar kursinya, Ernes sekarang kurangkul dari belakang di tempat duduknya. Kuremas sekali lagi dadanya. Kupijat dan kuremas hingga keujungnya. Ernes mengangkat kepalanya ke atas.
haaahhhhsssss maassss....
Kutarik kuajak berdiri dia sekarang. Kuangkat satu kakinya dan kunaikkan ke kursi. Kuremas pahanya. Kuremas atasnya sedikit. Perlahan remasanku naik, hingga ke paha bagian dalam di pangkalnya,Ernes menggigil.
Perlahan remasan dan pijitanku sudah sampai ke pangkal pahanya,sudah sampai ke belahan bawah pusarnya. Kupermainkan daging kecil itu. Ia melenguh mengeluarkan udara lewat mulutnya.
Ernes menarik tanganku. Ia beringsut sedikit ke meja, lalu duduk di meja menghadapku. Agak bergeser sedikit, ia sekarang mengangkat kedua kakinya di meja lebar itu. Ernes melebarkan pahanya ke arahku. Terlihat rapi sisiran bulu bawahnya menutupi lipatan bagian vitalnya.
Ernes merebahkan dirinya ke meja sambil bergerak menanti gerakanku selanjutnya. Segera saja kutarik kursi duduk, menghadap meja, memeluk kedua pahanya dan membenamkan mukaku kebelahan tengah tubuh bawah Ernes…shayyhhaaanggg !!! hooooohhhhh!!!serunya berulang-ulang beberpa lama,Ernes bergetar, saat kumulai menjiat bagian-bagian penting di area lubang itu.
huuooh!! hah!! ssshhhh hhaah !!!
Ernes terus mengeluarkan suara saat kujilat dengan lidahku yang bergerak cepat di situ.
Kuturnkan tanganku dan mulai mengurut pusakaku yang mulai setengah tegang lagi itu.
haah!! mass!! saa … yaaang!!
Ernes berceloteh tak jelas …
Lidahku lebih cepat bergerak sekarang.
yes mas !! huuuuh !!!
Kuhentikan jilatanku, aku berdiri sekarang.
hhmmmm … mmmm …Ernes mengerang,badannya bergoyang, menyodorkan lubang miliknya ke arahku. matanya terpejam, kedua tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya. Kutempelkan ujung pusakaku langsung di pintu masuk lubang Ernes.
hooh yes mas … sekarang sayang …
Kumasukkan kepala pusakaku ke lubang berlendir itu. kutarik lepas dan segera kumasukkan lagi kepalanya. berulang ulang dengan irama yang semakin cepat.
hah!! hah!! haahhh!!nafas Ernes memburu gerakanku beberapa saat kemudian, kumasukkan semua pusakaku, kubenamkan semua ke dalam lubang Ernes.
aaauuwwooooooooohh....mulut Ernes makin bersuara memikat.
Akhirnya saat kubenamkan dalam-dalam itulah aku segera melakukan getaran sedikit menarik dan dengan penuh memasukkannya. Kulakukan sangat cepat iramanya, secepat gerakan drill bor yang sangat cepat itu.
HAUW...HAUW...HAUW...HAUW …. suara Ernes terdengar ikut bergetar cepat.
Kutambah getaranku dan kupercepat. Segera saja Ernes bergetar, menggelijang, menegang otot perut dan pahanya, mulutnya terbuka tak bersuara … kemudian tangannya mengangkat pahanya, ikut-ikut bergetar sesaat lagi … Kuhentikan kegiatanku, kubiarkan Ernes meresapi nikmatnya di atas meja meetingnya. Kulepaskan pusakaku, dan kuremas-remas tuk menjaga tetap tegang.
Kemudian kutarik kakinya turun meja, kuraih tangannya mengajak berdiri. kuputar badannya dan kuarahkan menungging, tangannya memegang pinggir meja. Kuarahkan pusakaku dan mulai kudororong memasuki lubang Ernes sekali lagi. Ernes mendesah sekali lagi. sampai ia berjinjit berdirinya, menopang tubuhnya dengan jari kakinya.
Kuteruskan kegiatanku menghujam lubang milik Ernes dengan pusakaku, dengan sebentar-sebentar berganti posisi. Dari menungging di pinggir meja, berpindah ke kursi, kemudian menungging di karpet. Hingga akhirnya Ernes telentang di karpet dengan kaki berlipat di atas tubuhnya, menahan tubuhku di atasnya yang naik turun secara cepat menindih Ernes. Di posisi demikian aku merasakan kenikmatan memenuhi lubang Ernes dengan pusakaku, mengoyaknya, memutar dan bergetar cepat menekan pangkal pahanya.
Hingga akhirnya kucapai lagi ujung kenikmatan yang memuaskanku sekali lagi. Lelah aku telentang di karpet ruang meeting itu tuk beberapa saat. Sampai kuingatkan Ernes tuk memperhatikan cahaya luar gedung yang telah mulai gelap, senja mulai tiba. Waktunya tuk meninggalkan gedung ini.
makan malam di kostku aja ya mas …. tangannya masih memeluk erat salah satu tanganku.
lah emang kau masak apa ? seharian kita di kantormu begini,candaku di dalam lift.
kita di Tebet mampir ke McD lalu kita makan di kakamarku.
Ok, aku ke pos satpam dulu nitip motorku tuk parkir lama ya.
Sesampai di kamar Ernes di kostnya, bukannya makan pesanan makanan yang kami bawa, Ernes sudah berinisiatif melucuti pakaianku, berusaha membangkitkan garirahku dan kita bergumul di ranjangnya. Setelah aku dan Ernes terlentang menikmati puncak kepuasan yang tercapai, rasa lapar kami datang lagi. Sambil makan, Ernes menawariku menginap.
ini kunci cadangan kamarku,Ernes menyodorkan anak kunci.
besok malam mas masuk sini aja duluan kalau aku belum nyampai.
Lah, ini pemaksaan secara halus, pikirku. Kuterima kuncinya, dan menyalakan tv menyaksikan film lepas yang tayang malem itu. Setelah film selesai, Ernes menggantinya dengan salah satu dvd nya. Dari covernya aku sudah bisa menebak, film apa yang bakal kulihat sekarang.
Ditengah film panas Ernes itu terlihat Ernes melepaskan lagi dasternya kemudian menciumi perutku dan bawah pusarku. Melepaskan celanaku dan mengulum lagi pusakaku. Akhirnya dibantu film dan usaha Ernes itulah aku bisa mulai menyambut ajakan Ernes lagi.
Terasa Ernes seperti ketagihan dengan apa yang diperolehnya malam Minggu ini. Ia selalu menginginkanku memuaskannya, meskipun aku kelelahan. Kubantu Ernes mencapai ujung pencapaiannya hingga terasa sampai energiku habis kuekspose malam itu.
Ditengah lelapnya tidurku, jam alarm Ernes membangunkam kami di siang hari, segera aku bergerak hendak mandi. Belum sampai aku berdiri dari tempat tidur, Ernes sudah merangkulku dari belakang dan tangannya turun ke arah bawah pusarku. Fenomena pagi kaum laki-laki inilah yang ternyata di tunggu Ernes.
Pusakaku memang sedang tegang dan kencang sekali saat bangun pagi ini. Ini juga yang selanjutnya membuat Ernes merintih dan mengerang dalam usahanya mencapai kepuasannya. Ernes duduk di bawah pusarku sambil menggesekan pangkal pahanya maju mundur, mememuhi lubangnya dengan pusakaku. Dan Ernes berulang-ulang memulainya lagi meskipun ia telah mencapainya berulang ulang.
Di pagi ini juga aku bisa memberitahu Ernes melalui kemampuanku, jika aku bisa membantunya mencapai kenikmatan dan puncaknya berkali-kali sebanyak yang dia mau. Aliran darahku sedang lancar, konsentrasiku masih segar, nafasku dapat kuatur menjaga jantungku memompa tekakan darahku menstabilkannya. Selalu kupercepat gerakanku tuk menggetarkan lubang di bawah tubuh Ernes, yang membuatnya senang menggelinjang mencapai kenikmatannya.
Hingga akhirnya Ernes menyudahi ketagihannya, mencapai klimaks terakhinya saat di kamar mandi. Di depan tubuh Ernes yang duduk di toilet itulah aku mengakhirinya. Kuhujamkan dengan cepat getaran pusakaku di pangkal pahanya yang terbuka lebar itu.
Semprotan air hangat di shower yang kuarahkan ke bawah pusarnya membuatnya berteriak mengigil, bergoyang tubuhnya menggelepar, bergetar otot pahanya, tangannya dengan keras meremas pantatku. Kuakhiri juga nikmatku, mencapai kepuasanku dengan menyemburkan cairan energiku dalam lubang istimewa milik Ernes yang terengah-engah. Sudah berapa bulan aku melewatkan kesempatan seperti ini sejak betemu dan berkenalan dengannya? Kalau saja aku lebih sadar melihat peluang dan kesempatan.
Entahlah, tapi aku punya semangat hidup yang lebih tinggi lagi sekarang. END



=======================================================================




Apakah anda sudah memiliki user ID untuk bermain Poker ? Jika belum segera hubungi Customer Service Online kami di WWW.AGENPOKER.BIZ dan Customer Service 24 jam kami akan melayani anda dengan ramah mengenai proses registrasi dan deposit.

Agenpoker.Biz Merupakan Solusi Judi Poker Online Terbaik Dalam Permainan Poker

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.